Jasa laporan keuangan proforma adalah suatu aktivitas proyeksi pengeluaran dan pendapatan masa depan oleh akuntan publik atau praktisi, berdasarkan pengalaman masa lalu perusahaan dan rencana masa depan. Tujuan penelaahan informasi proforma adalah untuk memperoleh keyakinan terbatas dan menyatakan suatu kesimpulan. Laporan praktisi atas informasi keuangan proforma harus mencakup pos-pos yang ada didalamnya.
Dalam pelaksanaan jasa laporan keuangan proforma dengan memanfaatkan data asumsi tentang nilai masa depan untuk memproyeksikan kinerja selama periode yang belum terjadi.
Laporan keuangan proforma sebagai perkiraan atas laporan keuangan untuk periode mendatang atau dapat disebut juga sebagai perkiraan keuangan atau proyeksi keuangan. Proyeksi ini dapat digunakan sebagai penggambaran seperti apa laporan keuangan untuk bisnis selama periode waktu tertentu, jika asumsi yang dibuat saat mempersiapkannya benar.
Komponen Laporan Keuangan Proforma
Istilah proforma mengacu kepada proyeksi atau prakiraan, istilah ini dapat diterapkan pada berbagai laporan keuangan, termasuk:
- Laporan perubahan posisi keuangan/neraca
- Laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lainnya; dan
- Laporan arus kas
Proyeksi ini sangat berguna dalam memandu keputusan bisnis yang penting. Dan kenyataannya, pemilik bisnis, investor, kreditur, dan pembuat keputusan penting lainnya semuanya menggunakan laporan keuangan proforma untuk mengukur dampak potensial dari keputusan bisnis.
Laporan keuangan proforma adalah laporan keuangan hipotetis yang memproyeksikan kinerja keuangan masa depan perusahaan, sering kali berdasarkan peristiwa atau perubahan yang diusulkan. Laporan ini digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk perencanaan bisnis, pengambilan keputusan investasi, dan menunjukkan dampak transaksi potensial. Tidak seperti laporan keuangan standar yang mencerminkan kinerja masa lalu, laporan proforma memperkirakan hasil masa depan berdasarkan asumsi dan proyeksi. Berikut penjelasan yang lebih rinci:
Laporan ini adalah proyeksi tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Pembuatan laporan ini dengan melakukan asumsi tentang pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban di masa depan. Laporan ini dapat bertujuan untuk memodelkan dampak peristiwa tertentu, seperti merger, akuisisi, atau peluncuran produk baru, pada kinerja keuangan perusahaan. Kegunaannya: Perencanaan Bisnis: Laporan proforma membantu bisnis mengantisipasi kebutuhan keuangan masa depan dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang investasi, strategi, dan alokasi sumber daya. Pengambilan Keputusan Investasi:
Investor dan kreditor menggunakan laporan proforma untuk menilai potensi kesehatan keuangan perusahaan atau proyek sebelum melakukan investasi.
Penilaian:
Laporan proforma dapat bermanfaat untuk membantu menentukan nilai wajar perusahaan atau aset, khususnya dalam situasi di mana data historis mungkin tidak mencukupi.
Penggabungan dan Akuisisi:
Laporan proforma sering untuk menunjukkan kinerja keuangan gabungan dari dua perusahaan setelah penggabungan atau akuisisi.
Pelaporan Regulasi:
Dalam beberapa kasus, laporan proforma mungkin berguna untuk pengajuan regulasi, khususnya yang terkait dengan penawaran umum perdana (IPO).
Jenis Laporan Proforma:
- Laporan Laba Rugi Proforma: Memproyeksikan pendapatan, beban, dan laba bersih di masa mendatang.
- Neraca Proforma: Menunjukkan proyeksi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
- Laporan Arus Kas Proforma: Memprediksi arus kas masuk dan keluar di masa mendatang. Perbedaan Utama dari Laporan Keuangan Standar:
Laporan tersebut bersifat hipotetis dan berdasarkan asumsi, sedangkan laporan keuangan standar mencerminkan kinerja masa lalu yang sebenarnya. Mungkin hal ini tidak mengikuti aturan akuntansi yang ketat dan fokus pada aspek bisnis tertentu. Namun harus harus tunduk pada standar audit dan pelaporan yang ketat, sedangkan laporan proforma kurang formal.